Thursday, July 22, 2010

Sayang aku gak sih?


Pernah suatu waktu dia bertanya: "Kamu sayang gak sama aku?"

Sambil tersenyum geli, saya spontan tanya balik: "Kamuu... sayang aku gak?" (Tolong ini ga usah ditiru.. udah tau yang nanya butuh jawaban, jangan kasih pertanyaan balik.)

"Kan aku nanya kamu..?"

"Iyaa.. kamu dulu donk... kalo kamu sendiri gimana?"

"Jawab dulu donk.."

"Mm.. gimana yaa.. Menurutmu?" (mistake #2)

"Yaa.. kan aku yang nanya sama kamu.. kamu sayang gak sih sama aku?"

"Iyaa.. aku sayang kok sama kamu." (menyerah)

"Mmh.. aku juga sayaaaanngg bangett sama kamu..."

(aahh...satu lagi kalimat yang membelai kuping saya... disertai senyum-senyum sendiri gak jelas) ^.^

Itu tadi hanya percakapan telpon biasa (mm..kadang-kadang kami juga begitu kalau lagi ketemuan, hehe).
Sering dengar yang seperti itu?
Ato bahkan pernah melakukan atau melaluinya juga?
Menurutmu, apakah itu satu bentuk rayuan?

Menurut saya sih, pertanyaan dan jawaban itu mungkin sepele.
Mungkin ada orang yang bilang, "Aahh...cuma gitu aja kok.."
Atau, "Masa kayak gitu aja masih perlu ditanyain?"
Bisa juga, "Iihh..apaan sih pake gituan segala? Norak!"
Yang hobi nonton mungkin bilang, "Duh, kayak film India aja.." atau "Busett..sinetron banget sih!?"

Ok, ok...
Sebenernya, sebagai cewek, saya sih suka aja ada yang nanya gitu, apalagi kalo yang nanya adalah pasangan sendiri (pacar/kekasih/tunangan/suami). Oia, dalam kasus ini, si dia adalah tunangan saya.;)
Kenapa?
Karena:
1. Gak semua cowok bisa bertanya seperti itu langsung sama ceweknya. Itu artinya pasangan saya (utk selanjutnya disebut : tuna ;)) cukup punya keberanian untuk bertanya (Hore! Indikasi baik kan?). Jangan salah lho, ada hal-hal yang cowok emang gak bisa atau gak mau ngungkapin/tanyain, dengan bermacam-macam alasan tentunya (ya malulah, gengsilah, maleslah, ngerasa gak pentinglah, dan laen-laen.)

2. Dengan pertanyaan itu, walaupun saya dan dia sama-sama tahu jawabannya, kami bisa tahu emosi kami masing-masing saat itu. Iyaa, saat itu! Misalnya, sebelum menanyakan itu, kadang-kadang kami bercerita atau berdiskusi tentang suatu hal. Kalo ditanya seperti itu pas hati lagi berbunga atau lagi tenang-tentram-dan-damai sih pasti jawabnya semanis mungkin dan kalo perlu skalian bermanja-manja ato dibumbui dengan kalimat-kalimat heboh lainnya, heheheheee...;p
NAH... kalo saat kami lagi gak sepakat dan tiba waktunya harus menyudahi percakapan telpon, kalau dia tanya seperti itu, secara gak sadar suasana hati yang mungkin lagi gak enak jadi keluar. Ini jelas terlihat/terbaca/terdengar kalo saya menjawab dengan berat hati, "He-em." Atau "Iya." Atau diam. Kalau udah gitu, saya (dan dia) tahu bahwa saya lagi kesal, marah, atau ngambek, sehingga akhirnya ketauan deh dengan jawaban singkat itu (haha..).
Atau kalo lagi bareng/ketemuan, udah pasti bisa kebaca dari raut wajah saya (padahal dah dicool-coolin..hihi..)

Yah...saya berpikir itu mungkin salah satu caranya untuk menenangkan dan mengingatkan bahwa..'Hey, we're still in love..'
Berbeda pendapat bukan berarti kita gak saling sayang lagi kan? ;)
So, hal itu nunjukin bahwa sesederhana apapun pertanyaan dan jawabannya, emosi kita pasti terkandung di dalamnya.
Pernah dengar bahasa nonverbal? Nah, intonasi tanggapan/jawaban kita atau bahasa tubuh kita bisa jadi sedang menunjukkan emosi kita saat itu. #U know, yang bikin cowok bingung dan gak ngerti adalah: kadang-kadang cewek itu ucapannya suka beda ama emosi/raut wajahnya. Mana yang bisa dipercaya? Mm..sejauh ini menurutku sih, bacalah raut wajahnya, lalu kroscek lagi ama ucapannya. ;)#
Saya ngerasa, si tuna tampaknya cukup memahami saya dalam hal ini. *nglirik si dia, thank him.*

3. Saya merasa bahwa esensi pertanyaan itu lebih kepada ungkapan kepedulian dia dengan perasaan saya terhadapnya. Kenapa juga dia harus repot menanyakan itu kalau dia tahu saya emang sayang dia?
Bahasa ilmiahnya: pertanyaan retoris alias pertanyaan yang gak perlu dijawab! (karena diasumsikan dah tau jawabannya).
Secara positif saya berpikir bahwa pertanyaan itu memang tepat untuk diungkapkan kepada pasangan. Dengan kita menanyakan hal itu, artinya kita PEDULI dengan perasaan pasangan. Kita juga bisa merasakan kesungguhan atau ketertarikannya pada kita (kecuali kalo dia emang bohong! Oops!). Mempedulikan perasaan pasangan seringkali kita abaikan karena kita terbiasa berpikir 'sudah pasti dia sayang aku'.
Ketika dia tanya "Kamu sayang aku gak?" artinya dia membuka diri untuk MENDENGARKAN perasaan saya, walaupun mungkin dia udah tahu jawabannya.
Atau dengan pertanyaan lain seperti, "Kamu lebih suka aku pake yang hitam atau yang abu-abu?" Ini berarti dia PEDULI dengan PENDAPATKU (walaupun mungkin nanti jawabannya coklat dan dia pada akhirnya lebih milih abu-abu *sigh*).
At least... hal itu adalah bentuk komunikasi yang gak cuma tanya-jawab semata, tapi juga punya kandungan nonverbal yang baik untuk pasangan. (beeuhhh... kandungan, emangnya mineral..;p)

Oia, dengan ditanya begitu, kita juga bisa lebih mengevaluasi hati kita dengan pasangan. Bisa jadi kan... misalnya nih, suatu saat ternyata kita sudah gak punya rasa lagi sama si dia, tapi takut untuk bilang.
Kalau pas kita ditanya begitu, yah ungkapin aja yang sejujurnya tentang keadaan hati kita yang mungkin udah 'not into him'.
Tapi ngasi jawabannya musti hati-hati.. biar gak nyakitin pasangan dan kasih waktu buat dia untuk lebih memahami kita dan keinginan kita.

Jadi girls, kalo ditanya begitu sama pasangan, gak perlu buru-buru 'menolak' tapi berikanlah jawaban yang sesuai hatimu. Ciiehh...


Eh, eh, kalo gak ditanya gitu gimana?
Well, ada 2 opsi:
Opsi 1. Kita aja dulu yang nanya (mancing nih), belajar juga ngeliat verbal-nonverbalnya. Sapa tau... (berharap) dia juga balik nanya ke kita. Hehehee...
Opsi 2. Tunggu sampe dia tanya. Kalo udah ngebet dan dia masih gak nanya juga, maka ulangi opsi 1. ^^


(lagipengenditanyalagidanpengenngejawablagi)
 

Copyright © 2011 Finally Vla. All Rights reserved
RSS Feed. This blog is proudly powered by Blogger. Design by dzignine based on Minima-White code frameworks